Bila kalian tengah melakukan perjalanan yang melewati kota-kota yang dilalui Sungai Bengawan Solo, maka kalian bisa menjumpai rumah makan yang menyajikan ikan Jendil sebagai salah satu menu masakan dan ikan ini merupakan ikan khas sungai dari sungai Bengawan Solo.
Ikan jendil dengan nama ilmiahnya “Clupisoma sinensis” adalah salah satu jenis ikan air tawar. Ikan ini adalah ikan asli dari Sungai Bengawan Solo. Ikan yang cukup berlendir dan warna putih hijau ini sejenis dengan ikan patin yang hidup di sejumlah sungai di berbagai daerah nusantara.
Bedanya dengan ikan Patin, ikan Jendil bentuk tubuhnya agak lebih kecil dan memanjang. Masyrakat sekitaran Sungai Bengawan Solo mengkonsumsi ikan ini, karena lemaknya cukup relatif sedikit dan tekstur dagingnya yang lembut. Ikan Jendil berbeda dengan ikan patin hasil budidaya, yang biasanya banyak mengandung lemak.
Biasanya ikan Jendil hidup pada kedalaman air 2-3 meter dan cenderung berada di air yang mengalir. Para pemancing biasanya menggunakan umpan, mulai dari ulat daun, jangkrik, umpan buatan, atau cacing. Ikan ini biasa diolah dengan cara digoreng biasa atau dibuat sayur lodeh jendil yang terkenal di warung-warung sepanjang Sungai Bengawan Solo.
0 comments:
Post a Comment